7 Tanda Bayi yang Mengalami Diare Akibat ASI Feses Encer dan Bau Busuk-Pregnabel

Hingga enam bulan pertama kehidupan, bayi baru lahir hanya makan air susu ibu, juga dikenal sebagai ASI. Meskipun demikian, ada beberapa bayi yang memiliki alergi pada ASI, sehingga mereka harus mencari makanan tambahan untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.

Bayi yang alergi terhadap ASI biasanya akan menunjukkan gejala atau reaksi. Diare adalah salah satu reaksi yang mungkin terjadi pada bayi yang alergi ASI.

Tidak diragukan lagi bahwa asupan susu sapi dapat menyebabkan diare pada bayi. Namun, ibu harus mempertimbangkan apakah gejala diarenya menunjukkan akibat ASI dan memeriksa kondisinya dengan dokter.

1. Anak lebih sering BAB
Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif biasanya buang air besar (BAB) sebanyak enam hingga sepuluh kali selama minggu pertama usianya. Setelah usia tiga hingga enam minggu, frekuensi BAB menjadi lebih jarang dan bahkan bisa tidak BAB selama tujuh hingga sepuluh hari.

Jika frekuensi BAB si Kecil meningkat secara tiba-tiba, itu mungkin karena dia mengonsumsi ASI setelah makan, Bunda.

2. Kotoran menjadi lebih kental dan berwarna kuning
Salah satu tanda bahwa bayi mengalami diare adalah kotoran atau fesesnya encer dan berwarna kuning. Tekstur dan warna kotoran yang berubah dapat disebabkan oleh jumlah ASI yang dikonsumsi bayi.
Sterkobilin, atau sisa empedu yang dikeluarkan melalui kotorannya, menyebabkan kotoran si Kecil berwarna kuning.

4. Kotoran yang berbau busuk dari bayi
Bayi yang hanya minum ASI seharusnya tidak memiliki bau kotoran. Munculnya bau yang menyengat atau busuk adalah indikasi bahwa ada masalah dengan asupannya, Bunda.
Akibat pembusukan bakteri yang tidak normal di usus, kotoran atau feses bayi yang diare setelah mengkonsumsi ASI juga bisa berbau busuk.

5. BAB bayi dengan darah
Si Kecil mungkin mengalami diare dan BAB dengan bercak darah karena alergi terhadap ASI. Makanan yang Mama makan sebelum menyusui mungkin menyebabkan alergi yang menyebabkan BAB dengan darah setelah si Kecil minum ASi.

6. Biasanya disertai dengan demam
Bayi yang sedang diare juga biasanya menderita demam. Ini disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau parasit yang ada di dalam perutnya.
Baiklah, Bunda, jika si Kecil mengalami perubahan dalam pola BAB bersamaan dengan demam, segera periksakan ke dokter untuk mencegah dehidrasi.

7. Si Kecil kekurangan air tubuh
Bayi yang kekurangan cairan dalam tubuhnya disebut dehidrasi. Si Kecil yang masih menyusui mungkin kehilangan lebih banyak cairan jika mengalami alergi, terutama jika mereka sering BAB.
Bayi yang mengalami dehidrasi biasanya memiliki bibir yang kering dan pecah-pecah, mata yang lebih cekung, dan air mata yang terlihat mengering saat menangis.

Penyebab Bayi ASI Mengalami Diare
Bayi yang hanya mendapatkan ASI eksklusif dapat mengalami diare karena berbagai alasan. Biasanya, alergi disebabkan oleh makanan yang dimakan ibu, tetapi ada penyebab lain yang perlu diperhatikan oleh ibu. Berikut penyebab diare pada bayi ASI:

1. Pengaruh makanan yang Bunda konsumsi
Seperti yang disebutkan di atas, salah satu penyebab bayi diare setelah minum ASI adalah makanan yang Mama makan sebelum menyusui yang dapat menyebabkan diare. Makanan seperti susu sapi, cokelat, kacang-kacangan, makanan pedas, dan minuman yang mengandung kafein, seperti teh atau kopi, termasuk dalam kategori ini.

Jika ibu menyusui mengkonsumsi banyak makanan pedas atau manis pada hari yang sama sebelum menyusui, ini akan berdampak pada ASI yang keluar dari ibu dan asupan si Kecil.

2. Penggunaan obat saat memberi ASI
Diare dapat terjadi pada bayi jika ibu menyusui mengkonsumsi obat, antibiotik, atau vitamin. Ini karena bayi mungkin tidak mengonsumsi semua suplemen atau vitamin yang dikonsumsi Bunda.

Ini dapat menyebabkan diare pada si Kecil. Untuk mencegahnya, pastikan Mama juga makan apa yang baik untuk si Kecil, Bun.

3. Memiliki alergi terhadap laktosa
Laktosa adalah gula alami yang ditemukan dalam susu, baik susu formula maupun ASI. Bayi dengan intoleransi laktosa atau ketidakmampuan untuk mencerna laktosa biasanya mengalami reaksi tertentu, termasuk diare. Namun, jika gejala intoleransi laktosa atau ketidakmampuan untuk mencerna laktosa hilang atau diare berhenti, ibu bisa memberi bayinya susu formula tanpa laktosa.

4. Infeksi virus yang mempengaruhi saluran pencernaan
Bayi yang menyusui susu formula dapat terkena infeksi saluran pencernaan karena terinfeksi rotavirus atau karena bersentuhan fisik dengan orang yang menderita gastroenteritis. Bunda, diare juga bisa terjadi karena lingkungan tidak bersih.

5. Terdapat gejala iritasi usus besar
Adanya sindrom iritasi usus besar adalah penyebab lain diare pada bayi yang sedang ASi. Sindrom ini disebabkan oleh pertumbuhan bakteri yang berlebihan dalam usus, masalah dengan sistem saraf pencernaan, dan masalah dengan gerakan kontraksi usus.